Cinta kita d bawah puing-puing reruntuhan
ideologi yang kuno dan kultur yang teramat tua! Aku ingin menikahi hatimu
karena tubuhmu dan tubuhku tak mungkin bersatu, biarkan langit dan bumi
menentukan ke mana arah musim akan membawa benih-benih baru. Aku dan kau hanya
berani mencicipi rasa ini, namun sama sekali tak berani mengubah apapun yang jelas
dianggap oleh mereka adalah pertentangan dan tabu. Tak perlu menangis ataupun
bersedih karena semuanya sakral d mata tuhan. Aku sangat yakin hanya manusia
dengan manusia lain yang membuat aturan aturan konyol tersebut, masalah
kecil hanya melahirkan masalah kecil
lainnya, masalah satu di selesaikan dengan problema lainnya. Aku tak takut
dengan apa yang akan menghadang di depan nanti, terlebih semuanya masih tentang
kamu bidadariku. Aku akan mengambil jalanku sendiri, terlebih jalan itu menuju
pelataran hatimu. Namun untuk melewati jalan yang berkerikil itu, aku butuh kau
di dekatku. Mungkin dengan menatapmu aku tak akan menghiraukan lagi
kerikil-kerikil tajam yang menyeka telapak kakiku, perihnya adalah bahagiaku!
Aku cinta kau kemarin, hari ini, esok dan selamanya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar